Sunday, June 1, 2008

APA ITU IMUNISASI?

Dr.Naharus Surur,M.Kes
Imunisasi adalah upaya pencegahan dengan sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada anak, sehingga anak itu walaupun mendapatkan infeksi tidak akan meninggal atau menderita cacat (sequelae). Umumnya anak yang telah imun itu bereaksi terhadap infeksi sebagai berikut:
1. Tidak sakit sama sekali.
2. Sakit namun ringan sekali, sehingga tidak menimbulkan/ mengakibatkan cacat dan tidak meninggal.
Cacat inilah yang mengakibatkan kekhawatiran, kesedihan dan kesulitan dikemudian hari tidak hanya pada para orang tua, namun yang paling berat pengaruhnya tentunya pada anak tersebut. Anak yang cacat tidak saja kesulitan dalam bergaul, namun juga tidak mampu mandiri sehingga dia akan selalu merepotkan orang tuanya dan masyrakat disekelilingnya.
Upaya pencegahan agar tidak timbul kecacatan pada anak merupakan upaya yang bersifat luas yang tidak akan berhasil bila orang-orang dan alam sekitar anak itu tidak diikut sertakan.

Apa tujuan imunisasi?

Tujuan imunisasi adalah agar memdapatkan imunitas atau kekebalan anak secara individu dan eradikasi atau pembasmian sesuatu penyakit dari penduduk sesuatu daerah atau negeri. Sedikitnya 70% dari penduduk suatu daerah atau negeri harus mendapatkan imunisasi. Yang tidak kalah pentingnya adalah imunisasi ulang (booster) yang perlu dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu untuk meningkatkan kembali imunitas/kekebalan penduduk.

Macam-macam Imunitas
Berdasarkan asal mulanya, imunitas dibagi dalam dua hal:
1. Imunitas pasif
Imunitas pasif ini ada dua macam yaitu (a) imunitas pasif bawaan yang dibawa oleh bayi baru lahir (neonitas) sampai bayi berumur 5 bulan. Neonatus mendapatkan imunitas dari ibu sewaktu di dalam kandungan, yaitu berupa zat anti (antibodi) yang melalui jalan darah menembus plasenta. (b) imunitas pasif didapat yaitu kekebalan/ zat anti yang didapatkan oleh anak dari luar dan hanya berlangsung pendek, yaitu 2-3 minggu karena zat anti seperti ini akan dikeluarkan lagi dari tubuh anak.

2. Imunitas aktif
Imunitas aktif ini dibagi menjadi dua:
(a) didapat secara alami (naturally aquared) yaitu kekebalan yang didapatkan setelah seseorang mendapatkan suatu penyakit. Sebagai contoh adalah kekebalan terhadap cacar air setelah terlebih dulu terkena penyakit cacar air. Anak-anak di negara berkembang tanpa imunisasi yang teratur dan menyeluruh akan terkena infeksi berbentuk silent abortive yang menyebabkan sebagian anak menderita sakit yang ringan, kemudian sembuh dengan sendirinya dan imun. Hanya anak dalam keadaan tertentu menjadi sakit berat.

(b) sengaja didapat (artificially induced)
Cara pemberian imunitas ini terdiri dari tiga macam antigen:
(1) Live attenuated bacteria or virus
Yang dipakai ialah kuman yang masih hidup namun telah dijinakkan (attenuated), sehinggaga tidak dapat menyebabkan penyakit melainkan masih dapat mengakibatkan imunitas, misalnya smallpox (cacar air), bacillus calmette guarin (BCG), polio Sabin, Campak dan pada waktu di luar negeri juga telah ada vaksin meningitis, encephalitis, trakoma dll.
(2) Killed bacteria or virus
Misalnya kolera, tifus abdominalis, paratifus, pertusis, dan polio salk.
(3) Toksoid
Yang dipakai adalah toksin yang telah diolah sedemikian rupa, misalnya dengan formal dan kemudian diabsorbsi dengan alumunium sehingga biasanya dianamakan formol toxoid/alum precipitated. Artinya absorbs dengan alumunium ialah agar dapat merupakan depot berlangsung sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama, oleh karena itu lebih efektif dan dapat menghasilkan kuantitas zat anti yang lebih besar.


Kesimpulan

Bila imunisasi dilakukan secara benar, maka akan didapatkan kemanfatan sebagai berikut: (1) dapat menurunkan morbiditas (angka kesakitan), (2) menurunkan mortalitas (angka kematian), (3) terhindar dari kecacatan, (4) dan Eradikasi penyakit di suatu daerah atau negeri.

No comments: