PUASA DAN
KESEHATAN II
2 Sunah Puasa Ramadhan
Sebagaimana kita ketahui bersama,
bahwa puasa merupakan salah satu Rukum Islam yang lima. Dimana diwajibkan bagi
orang-orang yang beriman sebagaimana dalam QS:2:183. Kewajiban ini ternyata
bukan kepada semua manusia yang sudah beragama Islam, namun secara khusus dalam
ayat 183 surat Al-Baqarah tersebut menjelaskan, bahwa kewajiban tersebut kepada
Orang-orang beriman saja. Ini mengandung makna bahwa puasa Ramadhan itu hanya
diperuntukkan kepada orang beriman dalam kerangka untuk mencapai derajat lebih
tinggi lagi, yaitu menjadi orang bertakwa.
Puasa sudah di pahami dan
dilaksanakan semenjak umat sebelum Nabi Muhammad. Kewajiban puasa sudah
dijalankan juga oleh Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) dengan cara dan tujuan
yang berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh umat Muhammad. Selain itu, puasa
juga dilakukan oleh umat beragama lain (hindu, buda, konghuchu dll), serta
kepercayaan-kepercayaan yang diyakini oleh manusia yang ada di bumi ini, namun
pelaksanaan puasanya berbeda dari cara,tujuan dan jumlah harinya.
Puasa selain bersifat ukhrawi (orientasi akherat),
ternya juga mengandung manfaat yang besar yang bisa dirasakan oleh pelaksananya
di dunia ini. Salah satu manfaat tersebut adalah menyehatkan tubuh manusia.
Wajar kalau kemudian banyak para ilmuan kesehatan yang mengadakan penelitian
masalah puasa ini, bahkan di Amerika Serikat ada “”Fasting Center International, Inc”.
Disamping
puasa Ramadhan yang sedemikian besar hikmah manfaatnya bagi kesehatan manusia
yang menjalankannya, namun ada dua sunah puasa Ramadhan yang memiliki hikmah
kesehatan yang luar biasa juga bagi kesehatan dan kebugaran bagi yang
menjalankannya.
1.
Berbuka sesegera mungkin
Artinya
berbuka sesegera mungkin bila waktu maghrib telah tiba, jangan ditunda-tunda
karena tubuh sudah 13 jam tidak mendapatkan asupan gizi dan air, sehingga
sangat perlu segera diberikan 2 asupan tersebut untuk segera memulihkan
kebugarn badan.
Dari ‘Amru bin Maimun Radhiallahu ‘Anhu,
katanya:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم
أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
Para sahabat Muhammad SAW. adalah
manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam
sahurnya. (HR. Al-Baihaqi dalam As Sunan Al-Kubra No. 7916. Al-Faryabi
dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf No.
9025)
Saat berbuka juga harus hati-hati
memilih makanan untuk berbuka, karena perut kosong dalam waktu yang cukup lama
sehingga jenis makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan agar tidak
menimbulkan efek yang tak diinginkan seperti begah, lemas, ngantuk dan menambah
berat badan. Berikut tip berbuka puasa yang sehat dan tak bikin gemuk:
a.Berbuka dengan yang Manis
Selama berpuasa, tubuh kehilangan banyak energi. Gula, atau makanan/minuman yang mengandung gula bisa memberi asupan energi dengan cepat, sehingga tubuh pun cepat kembali segar. Tapi perhatikan juga konsumsinya, jangan sampai berlebihan dan usahakan gula yang Anda konsumsi alami, yang berasal dari buah-buahan. Anda disarankan makan tiga butir kurma dan air putih, atau bisa berbuka dengan buah-buahan seperti pir, jeruk dan anggur.
b.Hindari Minum Air Es
Hindari minuman yang terlalu dingin. Minuman dingin bisa membuat perut cepat kenyang, sehingga kita kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, yang tidak didapatkan tubuh selama berpuasa. Selain itu air atau makanan yang terlalu dingin bisa mengganggu penyerapan nutrisi makanan dalam tubuh.
c.Air Kelapa Murni
Menurut praktisi gaya hidup sehat dr. Phaidon L. Toruan, air kelapa murni, kurma serta buah-buahan lainnya merupakan makanan dan minuman paling ideal untuk berbuka puasa. Air kelapa kaya akan elektrolit yang diperlukan untuk mengganti cairan elektrolit yang hilang selama berpuasa.
d.Jangan Langsung Makan Berat
Saat berbuka, biasanya kita cenderung kalap, ingin melahap semua makanan yang tersaji. Tapi tahanlah keinginan itu. Lambung perlu beradaptasi dengan makanan setelah lebih dari 12 jam kosong. Langsung menghantamnya dengan makanan berat akan membuat perut 'kaget' dan bisa menimbulkan perut kembung hingga sembelit. Setelah mengonsumsi makanan manis, berilah jeda waktu bagi lambung untuk mencerna makanan secara perlahan, kira-kira 30 menit. Baru mulai makan makanan berat, misalnya nasi merah beserta lauk dan sayur. Usahakan yang direbus, kukus atau panggang. Bukan digoreng karena membuat cepat ngantuk.
d.Makan Pelan-pelan
Makan dengan cepat bisa mengganggu kestabilan kadar gula dalam darah, sehingga Anda akan selalu merasa lapar dan semakin semangat mengunyah makanan. Otak membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang. Makan cepat dapat membuat Anda mengonsumsi makanan berlebihan dan memakan kalori lebih banyak. Tentunya Anda tidak mau, setelah 1 bulan berpuasa, tubuh justru akan jadi lebih gemuk. Mengunyah secara perlahan akan memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap glukosa dan kalori yang diperlukan tubuh.
6.Buah Melonuntuk Penderita Maag
Bagi penderita maag, dr. Phaidon menyarankan untuk berbuka puasa dengan minum jus melon. Setelah itu, bisa mengonsumsi kurma atau buah segar karena mengandung gula alami yang aman bagi tubuh. "Untuk yang sakit maag, jus melon bisa bantu pemulihan luka," ujarnya kepada wolipop. (sumber:detik.com)
2.
Sahur diakhirkan
Sebagaimana
dijelaskan dalam hadist dibawah ini bahwa sunnah Sahur itu adalah
diakhirkan, jangan awal malam karena jarak antara subuh dan sahur terlalu jauh
mengakibatkan cepat timbulnya rasa lapar. Percernaan makanan dari
mulut-tenggorokan-lambung-usus halus itu memerlukan waktu kurang lebih enam (6)
jam, sehingga kalau kita sahur jam 2 dini hari makam jam 6 pagi perut sudah
terasa lapar. Kalau kita mengikuti sunah sahur yang diakhirkan jam 4 – 4.30,
maka akan ter asa lapar pada saat mendekati duhur dan akan terasa segar saat
wudhu untuk solat duhur.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu
‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا
تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ
عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Makan sahur adalah berkah, maka
janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air,
karena Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan
sahur. (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan: sanadnya
shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 11086)
Dari Amru bin Al-‘Ash Radhiallahu
‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا
وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السُّحُور
“Perbedaan antara puasa kita dan
puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.” (HR. Muslim No. 1096)
Dari hadits dua ini ada beberapa
faedah:
- Anjurannya begitu kuat, sampai nabi meminta untuk jangan ditinggalkan
- Sahur sudah mencukupi walau dengan seteguk air minum
- Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan (bershalawat) kepada yang makan sahur
- Orang kafir Ahli Kitab juga berpuasa, tapi tanpa sahur
- Berpuasa tanpa sahur secara sengaja dan terus menerus adalah menyerupai Ahli kitab
- Mempertahankan kebugaran lebih lama
Disunnahkan menta’khirkan sahur:
Dari ‘Amru bin Maimun Radhiallahu
‘Anhu, katanya:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم
أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
Para sahabat Muhammad SAW. adalah
manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam
sahurnya. (HR. Al-Baihaqi dalam As Sunan Al-Kubra No. 7916. Al-Faryabi
dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf No.
9025)
Imam An-Nawawi mengatakan:
“sanadnya shahih.” (Lihat Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 6/362), begitu
pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits
tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir.
(Lihat Imam Al-‘Aini, ‘Umdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul
Bari, 4/199)