Saturday, May 16, 2009

Waspadai Bahaya Flu Babi

Flu Babi (Swine Flu) yang disebabkan virus H1N1, saat ini telah menelan 149 korban meninggal dunia di Meksiko dan menyerang 1.600 orang lainnya. Sedikitnya 40 kasus dilaporkan di Amerika Serikat, enam di Kanada, dua di Skotlandia dan satu kasus di Spanyol.

Walaupun belum ditemukan di Indonesia, Departemen Kesehatan telah melakukan antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak masuk ke Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah memasang 10 thermal scanner untuk mendetektsi suhu badan di terminal kedatangan bandara internasional dan sarana karantina di bandara. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveillance terhadap penyakit serupa influenza atau Influenza Like Ilness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi, ujar Menkes.

Menkes menambahkan, Depkes juga menyiapkan obat-obatan untuk penanggulangan Flu Babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/tamiflu di Puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, Depkes juga menyiagakan 100 RS rujukan Flu Burung yang sudah ada untuk menangani kasus Flu Babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan virus H1N1 di berbagai Laboratorium Flu Burung yang sudah ada serta menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan lintas sektor terkait, ujar Menkes.

Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat, pemerintah dan lintas sektor terkait, dalam menghadapi kemungkinan pandemi influenza telah melakukan dua kali simulasi. Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza pertama dilakukan tanggal 25-27 April 2008 dan yang kedua di Makassar tanggal 25-26 April 2009. Hal ini adalah merupakan upaya nyata persiapan pemerintah dalam menghadapi berbagai kemungkinan KLB/PHEIC = Public Health Emergency International Concern seperti Flu Babi.

Gejala flu babi mirip dengan flu burung, yaitu demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare. Cara penularannya melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita dengan masa inkubasinya 3 sampai 5 hari.

Karena itu, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat, imbuh Menkes. (sumber: depkes)

Thursday, March 5, 2009

PENEMUAN TERBARU KANKER HATI

Penemuan terbaru mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 Tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati(SGOT, SGPT) ,tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!!.

Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati ( Liver Function Index ). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua OK.

Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar.

Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan.

Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bias memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Saat ini ada pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan adanya kanker hati yang sangat besar, hamper 80% dari livernya(hati) sudah termakan habis.

Pasien sangat terperanjat, “ Bagaimana mungkin ? Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal.

Bagaimana mungkin hanya dalam waktu 1 tahun yang relative singkat dapat tumbuh kanker hati yang demikian besar?”

Ternyata check-up yang dilakukan hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan “ normal “. Pemeriksaan fungsi hati adalah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat. Tetapi item ini pula yang paling banyak disalahpahami oleh masyarakat kita (Taiwan).

Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati.

Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal.

Dokter Hsu mengatakan, SGOT dan SGPT adalah enzim yang paling banyak ditemui didalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu atau sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka SGOT dan SGPT akan lari ke luar. Hal ini menyebabkan kandungan SGOT dan SGPT didalam darah meningkat.

Tetapi tidak adanya peningkatan angka SGOT dan SGPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati , meski kondisi radang hati mereka telah berhenti, tetapi didalam hati(liver) mereka telah terbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.

Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati.

Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka SGOT dan SGPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet,zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goring saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.
8. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak matang 3-5 bagian. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari – hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “.

Sebab :

Ø Malam hari pk 21.00 – 23.00 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun( de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negative untuk kesehatan.

Ø Malam hari pk 23.00 – dini hari 01.00 : saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

Ø Dini hari 01.00 - 03.00 : proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

Ø Dini hari 03.00 – 05.00 : de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selam durasi waktu ini.

Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernapasan, maka tidak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

Ø Pagi pk 05.00 – 07.00 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.

Ø Pagi pk 07.00 – 09.00 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 06.30. Makan pagi sebelum pk 07.30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap mengubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah Nyenyak dan Jangan Begadang.

(sumber: Indonesia Health Care Club)

Tuesday, February 17, 2009

Psoriasis, Kenali Gejalanya Cegah Penyebabnya.

Anda pernah mengalami timbul bintik-bintik merah di sekujur tubuh ? Bintik-bintik merah menyebar pada kulit patut harus diwaspadai. Terlebih jika bintik merah tersebut makin melebar dan ditumbuhi sisik putih keperak-perakan yang tampak menebal, bisa jadi itu adalah psoriasis. Jika kondisi tersebut terjadi pada anda, diagnosa paling mungkin menurut pakar kesehatan, Psoriasis mengincar sistem imun tubuh.

Meski tidak menular, penyakit sistemik disebabkan kelainan sistem kekebalan tubuh ini belum dapat disembuhkan secara total sampai sekarang. Namun, Ketua Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia, dr dr Danang Sp.KK menegaskan masyarakat harus tetap waspada terhadap pengaruh lingkungannya.

"Penyakit itu lebih disebabkan oleh faktor genetik. Namun kadangkala pemicunya ialah kondisi tubuh orang tersebut. Seperti emosi yang tidak terkendali atau stress berat," ungkap Danang dalam acara edukasi Psoriasis di Jakarta, pekan lalu. Malah psoriasis sangat dekat dengan kondisi psikologi, artinya sesorang dengan resiko psioriasis tinggi rentan kambuh bila kondisi mental mereka menurun.

Selain emosi tak terkendali, berdasarkan penelitian para dokter, Danang mengatakan faktor pemicu psoriasis, antara lain trauma fisik, garukan atau gesekan dan tekanan yang berulang-ulang, obat oral tertentu--antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik, infeksi khususnya pada infeksi saluran pernafasan, makanan berkalori tinggi, dan alkohol.

"Penyakit ini ditandai dengan proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Jika normalnya berlangsung dalam tenggat 3 sampai 4 minggu, proses pergantian psoriasis berlangsung cepat yaitu 2-4 hari," papar Danang.

Meski tidak menular, sayangnya psoriasis belum dapat disembuhkan secara total. Pengobatan yang ada hanya menekan gejala psoriasis, memperbaiki keadaan kulit, dan mengurangi rasa gatal. Danang mengatakan penderita psoriasis tidak bisa berhenti dari pengobatan karena penyakit itu bersifat kronik dan hilang-timbul.

"Terbawa hampir sepanjang hidup, sehingga pengobatan dan perawatan juga harus dilakukan terus menerus," ungkapnya.

Sementara itu, Konsultan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Azen Salim mengatakan untuk mencapai masa remisi atau kondisi kulit normal, dapat dikendalikan dengan obat, namun perlu kerjasama baik antara pasien dengan dokter yang merawat.

"Pengobatannya masih mahal, berefek samping serius, dan belum tentu dapat digunakan semua pasien, untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antara pasien dan dokter," papar Azen.

Selain pengobatan medis penderita juga harus rutin melakukan perawatan kulit dan kondisi tubuh. Diet yang sesuai dan mempunyai pola gaya hidup sehat./cr1/itz


sumber: Republika

Thursday, February 12, 2009

Jangan Anggap Sepele Masuk Angin!

Rabu, 11 Februari 2009 | 23:55 WIB

MASUK angin! Kita tentu sudah tak asing pada kosa kata ini. Bahkan, mungkin Anda peruah mengalaminya. Langkah mengatasinya sederhana. Dari membeli obat murah, kerokan, minum jahe panas, atau menyantap makanan berkuah panas nan pedal.

Saat musim hujan seperti sekarang, penyakit ini banyak menyerang manusia. Gejala umumnya: tubuh meWadi tak nyaman disertai perut yang kembung. Bahkan, bukan mustahil badan terasa meriang alias pangs-dingin. Kadang-kadang gejala tersebut dilengkapi dengan nyeri otot, pusing, sakit tenggorokan, bersin-bersin, sampai batuk dan pilek.

Variasi gejala itulah yang sering dianggap sebagai masuk angin. "Biasanya masuk angin muncul saat daya tubuh menurun," ajar Inayah Budiasti, seorang dokter dari Klinik Hang Lekiu, Jakarta Selatan.

Namun, sejatinya, ilmu kedokteran tak kenal istilah masuk angin. Kendati begitu, umumnya dokter tahu apa maksud pasien kalau mereka mengeluh serang masuk angin. "Masuk angin adalah kosa kata yang tercipta dalam masyarakat," seru Nella Suhuyanly, dokter spesialis penyakit dalam dari Omni Hospital.

Dari kaca mata medis, berbagai gejala masuk angin itu umumnya menimpa penderita dispepsia. Dispepsia adalah ketidaknyamanan, bahkan nyeri, Pada saluran pencernaan terutama bagian atas. Gejalanya adalah rasa nyeri pada ulu hati disertai mual, muntah, bloating atau lambung terasa penuh, kembung, sendawa terus menerus, perut terasa kenyang atau sebaliknya alias perut keroncongan (borborgygmi), plus kerap kentut.

Pada anak usia remaja, dispepsia umumnya terjadi karena penundaan makan kendati waktu bersantap sudah tiba. Akibatnya, volume asam dalam. lambung mengalami peningkatan. "Jika ini terjadi terus menerus bisa menyebabkan kerusakan pada dinding saluran pencernaan," kata Nella.

Sementara bagi kebanyakan orang, dispepsia terjadi karena imunitas atau daya tahan tubuh seseorang sangat rendah. Akibatnya tubuh menjadi tak bugar. Umumnya kondisi ini terjadi karena tubuh kecapekan. "Pada saat seperti ini, banyak virus kemudian masuk dalam tubuh," imbuh Inayah. Virus inilah yang kemudian menyebabkan munculnya dispepsia.

Waspadai 'angin duduk'
Saat tubuh dalam kondisi drop, kata Inayah, virus atau mikroorganisme yang ukurannya lebih kecil dari bakteri yang masuk dalam tubuh tak bisa terbunuh oleh antibiotik alami yang dimiliki tubuh. Virus itu kemudian menggandakan tubuhnya hingga menimbulkan dispepsia.

Celakanya, virus ini bisa merajalela saat dingin berlebihan. Pada saat dingin, tubuh mengalami vasokontriksi alias penghematan kalori agar badan terasa hangat. Konsekuensinya, jika kondisi pasien drop, tubuh tak bisa menjalankan fungsinya membuang sampah dari sisa-sisa metabolisme yang seharusnya keluar dalam tubuh. "Pada kondisi seperti inilah penyakit apapun bisa masuk termasuk gejala awal masuk angin," ajar Sapawati Bardosono, dokter dari Departemen Nutrisi, Universitas Indonesia.

Jika tubuh tak bisa menolak serangan virus pada tahap ini, dispepsia biasanya akan berlagjut menjadi penyakit flu atau batuk. Lebih lagi, cuaca dingin umumnya juga mengakibatkan rambut-rambut dalam dalam saluran pernafasan lambat bergerak. "Kelambatan inilah yang mengakibatkan lendir atau virus tak bisa keluar dari tubuh," ajar Sapawati. Jika itu terjadi, bersiaplah terkena serangan batuk dan pilek.

Meski begitu, Anda perlu mewaspadai dispepsia yang disertai munculnya banyak keringat serta nyeri di dada. Masyarakat awam menyebutkan "angin duduk". Sebenarnya ini serangan jantung koroner akut. "Bisa menimbulkan kematian dalam 15 hingga 30 detik," ajar Mulyadi, dokter dari Klinik Medizone. Jika itu terjadi, tentu tak ada jalan lain kecuali secepat mungkin menghubungi dokter.

sumber: Kompas