Sunday, December 1, 2013

Assalamu Alaikum

Beberapa saat lagi penulis ingin 'share' pentingnya para sahabat sekalian mempersiapkan diri agar tetap sehat dan bugar, selain itu juga dipersiapkan dana darurat bila terjadi sesuatu dengan kesehatan kita yang mengharuskan harus di rawat di rumah sakit.

Dari pengalaman pribadi ataupun client, maka saya akan share kan pentingnya kita bersama menyiapkan hal-hal darurat yang diluar kontrol kita sebagai manusia. Kita bersama sudah ikhtiar dengan berbagai upaya menuju gaya hidup sehat, namun resiko sakit tetap saja terjadi. Faktor unpredictable inilah yang harus kita kelola bersama sebagai ikhtiar manusia.

Wassalamu laikum

Sunday, September 8, 2013

PUASA DAN KESEHATAN II 2 Sunah Puasa Ramadhan



PUASA DAN KESEHATAN II
2 Sunah Puasa Ramadhan
Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa puasa merupakan salah satu Rukum Islam yang lima. Dimana diwajibkan bagi orang-orang yang beriman sebagaimana dalam QS:2:183. Kewajiban ini ternyata bukan kepada semua manusia yang sudah beragama Islam, namun secara khusus dalam ayat 183 surat Al-Baqarah tersebut menjelaskan, bahwa kewajiban tersebut kepada Orang-orang beriman saja. Ini mengandung makna bahwa puasa Ramadhan itu hanya diperuntukkan kepada orang beriman dalam kerangka untuk mencapai derajat lebih tinggi lagi, yaitu menjadi orang bertakwa.
Puasa sudah di pahami dan dilaksanakan semenjak umat sebelum Nabi Muhammad. Kewajiban puasa sudah dijalankan juga oleh Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) dengan cara dan tujuan yang berbeda dengan puasa yang dilakukan oleh umat Muhammad. Selain itu, puasa juga dilakukan oleh umat beragama lain (hindu, buda, konghuchu dll), serta kepercayaan-kepercayaan yang diyakini oleh manusia yang ada di bumi ini, namun pelaksanaan puasanya berbeda dari cara,tujuan dan jumlah harinya.
Puasa selain bersifat ukhrawi (orientasi akherat), ternya juga mengandung manfaat yang besar yang bisa dirasakan oleh pelaksananya di dunia ini. Salah satu manfaat tersebut adalah menyehatkan tubuh manusia. Wajar kalau kemudian banyak para ilmuan kesehatan yang mengadakan penelitian masalah puasa ini, bahkan di Amerika Serikat ada “”Fasting Center International, Inc”.
Disamping puasa Ramadhan yang sedemikian besar hikmah manfaatnya bagi kesehatan manusia yang menjalankannya, namun ada dua sunah puasa Ramadhan yang memiliki hikmah kesehatan yang luar biasa juga bagi kesehatan dan kebugaran bagi yang menjalankannya.

1.      Berbuka sesegera mungkin
Artinya berbuka sesegera mungkin bila waktu maghrib telah tiba, jangan ditunda-tunda karena tubuh sudah 13 jam tidak mendapatkan asupan gizi dan air, sehingga sangat perlu segera diberikan 2 asupan tersebut untuk segera memulihkan kebugarn badan.

 Dari ‘Amru bin Maimun Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
Para sahabat Muhammad SAW. adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya. (HR. Al-Baihaqi dalam As Sunan Al-Kubra No. 7916. Al-Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf No. 9025)
Saat berbuka juga harus hati-hati memilih makanan untuk berbuka, karena perut kosong dalam waktu yang cukup lama sehingga jenis makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan agar tidak menimbulkan efek yang tak diinginkan seperti begah, lemas, ngantuk dan menambah berat badan. Berikut tip berbuka puasa yang sehat dan tak bikin gemuk:

a.Berbuka      dengan            yang    Manis
Selama berpuasa, tubuh kehilangan banyak energi. Gula, atau makanan/minuman yang mengandung gula bisa memberi asupan energi dengan cepat, sehingga tubuh pun cepat kembali segar. Tapi perhatikan juga konsumsinya, jangan sampai berlebihan dan usahakan gula yang Anda konsumsi alami, yang berasal dari buah-buahan. Anda disarankan makan tiga butir kurma dan air putih, atau bisa berbuka dengan buah-buahan seperti pir, jeruk dan anggur.

b.Hindari        Minum            Air      Es
Hindari minuman yang terlalu dingin. Minuman dingin bisa membuat perut cepat kenyang, sehingga kita kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, yang tidak didapatkan tubuh selama berpuasa. Selain itu air atau makanan yang terlalu dingin bisa mengganggu penyerapan nutrisi makanan dalam tubuh.

c.Air    Kelapa            Murni
Menurut praktisi gaya hidup sehat dr. Phaidon L. Toruan, air kelapa murni, kurma serta buah-buahan lainnya merupakan makanan dan minuman paling ideal untuk berbuka puasa. Air kelapa kaya akan elektrolit yang diperlukan untuk mengganti cairan elektrolit yang hilang selama berpuasa.

d.Jangan        Langsung       Makan            Berat
Saat berbuka, biasanya kita cenderung kalap, ingin melahap semua makanan yang tersaji. Tapi tahanlah keinginan itu. Lambung perlu beradaptasi dengan makanan setelah lebih dari 12 jam kosong. Langsung menghantamnya dengan makanan berat akan membuat perut 'kaget' dan bisa menimbulkan perut kembung hingga sembelit. Setelah mengonsumsi makanan manis, berilah jeda waktu bagi lambung untuk mencerna makanan secara perlahan, kira-kira 30 menit. Baru mulai makan makanan berat, misalnya nasi merah beserta lauk dan sayur. Usahakan yang direbus, kukus atau panggang. Bukan digoreng karena membuat cepat ngantuk.

d.Makan         Pelan-pelan
Makan dengan cepat bisa mengganggu kestabilan kadar gula dalam darah, sehingga Anda akan selalu merasa lapar dan semakin semangat mengunyah makanan. Otak membutuhkan sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang. Makan cepat dapat membuat Anda mengonsumsi makanan berlebihan dan memakan kalori lebih banyak. Tentunya Anda tidak mau, setelah 1 bulan berpuasa, tubuh justru akan jadi lebih gemuk. Mengunyah secara perlahan akan memberi waktu bagi tubuh untuk menyerap glukosa dan kalori yang diperlukan tubuh.

6.Buah
            Melonuntuk   Penderita        Maag
Bagi penderita maag, dr. Phaidon menyarankan untuk berbuka puasa dengan minum jus melon. Setelah itu, bisa mengonsumsi kurma atau buah segar karena mengandung gula alami yang aman bagi tubuh. "Untuk yang sakit maag, jus melon bisa bantu pemulihan luka," ujarnya kepada wolipop.
(sumber:detik.com)

2.      Sahur diakhirkan
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist dibawah ini bahwa sunnah Sahur itu adalah diakhirkan, jangan awal malam karena jarak antara subuh dan sahur terlalu jauh mengakibatkan cepat timbulnya rasa lapar. Percernaan makanan dari mulut-tenggorokan-lambung-usus halus itu memerlukan waktu kurang lebih enam (6) jam, sehingga kalau kita sahur jam 2 dini hari makam jam 6 pagi perut sudah terasa lapar. Kalau kita mengikuti sunah sahur yang diakhirkan jam 4 – 4.30, maka akan ter asa lapar pada saat mendekati duhur dan akan terasa segar saat wudhu untuk solat duhur.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad No. 11086, Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan: sanadnya shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 11086)
Dari Amru bin Al-‘Ash Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السُّحُور
“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.” (HR. Muslim No. 1096)
Dari hadits dua ini ada beberapa faedah:
  • Anjurannya begitu kuat, sampai nabi meminta untuk jangan ditinggalkan
  • Sahur sudah mencukupi walau dengan seteguk air minum
  • Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan (bershalawat) kepada yang makan sahur
  • Orang kafir Ahli Kitab juga berpuasa, tapi tanpa sahur
  • Berpuasa tanpa sahur secara sengaja dan terus menerus adalah menyerupai Ahli kitab
  • Mempertahankan kebugaran lebih lama
Disunnahkan menta’khirkan sahur:
Dari ‘Amru bin Maimun Radhiallahu ‘Anhu, katanya:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
Para sahabat Muhammad SAW. adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya. (HR. Al-Baihaqi dalam As Sunan Al-Kubra No. 7916. Al-Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf No. 9025)
Imam An-Nawawi mengatakan: “sanadnya shahih.” (Lihat Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 6/362), begitu pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir. (Lihat Imam Al-‘Aini, ‘Umdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/199)





Saturday, July 6, 2013

MARHABAN YA RAMADHAN



MARHABAN YA RAMADHAN
PUASA DAN KESEHATAN
(bagian I)
Alhamdullih kita sudah di penghujung bulan Sya’ban dan sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan. Bersama ini saya inginnberbagi tulisan yang tahun lalu sudah saya posting namun karena sama momentumnya ya saya pikir nggak masalah.

Semua ummat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita, ada yang menyambutnya dengan pendekatan acara-acara sosial-budaya, namun tak sedikit pula yang menyambutnya dengan aktivitas-aktivitas yang dipilih dengan ketat kesesuaiannya dengan syariah.
Ada yang menyambutnya dengan karnaval dengan melibatkan berbagai kalangan, dari anak-anak sampai dengan orang dewasa berkeliling disekitar lingkungannya bahkan sampai keliling kota dengan atraksi-atraksi budaya dan membagikan selebaran aneka penjelasan praktis tentang Ramadhan. Ada yang menyambut dengan melakukan bersih-bersih lingkungan dan tempat-tempat ibadah.
Ada pula yang melakukannya dengan ziyaroh kubur, baik dilakukan kepada ahlul kubur secara umum atau sekalian dengan ahlul kubur yang masih family (sanak- saudara). Untuk wilayah tertentu dilakukan secara bersama-sama, dengan dilakukan terlebih dahulu pembersihan makam secara gotong-royong, yang kemudiannya dilanjutkan dengan makan-makan bersama yang sudah dipersiapkan dari rumah-masing-masing. Dan inilah yang dikenal dengan budaya ‘Nyadran’ yang dilakukan kebanyakan di pulau Jawa.
Banyak juga yang menyambutnya dengan melakukan bazar murah, yang dimaksudkan membantu meringankan kaum duafa agar dapat membeli bahan-bahan pokok yang melambung saat menjelang Ramadhan. Karena bersamaan dengan liburan sekolah juga dilakukan dengan khitanan massal, sebagai upaya juga meringankan kaum duafa untuk menyunatkan anaknya karena biayanya juga cukup mahal bila dilakukan sendiri.
Ada juga yang melakukan penyambutan Ramadhan yang kemudian dikenal sebagai Tarhib Ramadhan, dengan melakukan kajian-kajian keilmuan tentang Fiqh Shaum yang dilakukan di masjid-masjid umum maupun perkantoran dan seminar atau tabligh akbar. Juga dilakukan melalui media-media elektronik (TV dan Radio), media cetak dan media social yang sedang booming dikalangan muda Islam di seluruh dunia. Kemudahan tehnologi informasi memudahkan melakukan komunikasi diseluruh dunia dengan konten-konten dakwan, baik melaui BBM, twitter, blog, website, sms dan segala hal yang berbau soc-med, dan sarana ini pun luar biasa digunakan untuk media dakwah khususnya tentang masalah shaum Ramadhanan.
Aktivitas-aktivitas tersebut di atas, kesemuanya sesungguhnya dalam kerangka menyambut Ramadhan dan mensyiarkan puasa Ramadhan yang sebentar lagi akan datang. Maka, bersiap-siaplah wahai kaum muslimin dimanapun anda berada untuk menyambutnya dengan bekal kesiapan fisik, ruhi dan ilmu, sehingga pelaksanaan Ramadhan kali ini bisa lebih bermakna. Aktivitas-aktivitas tersebut juga dalam kerangka ice-breaking menjelang Ramadhan agar kaum Muslimin menyambutnya dengan suka cita tanpa terbebani dengan adanya shaum ramadhan ini, sebagaimana hal ini juga dilakukan Rasulullah di akhir sya’ban menjelang ramadhan;
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasai dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggembirakan para sahabat dengan sabdanya:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ )رواه أحمد و النسائى)
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah memerintahkan berpuasa di dalamnya. Dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surge, dikuci segala pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR. Ahmad dan An-Nasai)
Selanjutnya jika Ramadhan datang Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat dengan sabdanya:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًابِهِ وَ أَهْلاً، جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِاْلبَرَكَاتِ فَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ زَائِرِ هُوَ اَتِ (رواه الطبرانى)
“Telah datang bulan Ramadhan kepadamu, penghulu semua bulan, sampaikanlah ucapan selamat dating kepadanya. Telah dating bulan puasa yang membawa segala keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang dating itu.” (HR. At-Thabrani)

KHUTBAH RASULULLAH MENYAMBUT RAMADHAN
Berikut  disampaikan khutbah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di hari terakhir bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan, hadits ini riwayatnya lemah namun teriwayatkan lebih dari 25 riwayat, dan pada makna-makna kalimatnya didukung oleh hadits-hadits shahih, maka pada hakikatnya meskipun hadits ini riwayatnya lemah namun merupakan perpaduan hadits-hadits shahih yang terpecah, dan riwayat diatas merupakan riwayat yang merangkum kesemuanya. Maka berikut ini khutbah beliau di akhir bulan Sya'ban seraya menyambut bulan Ramadhan :
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخِصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَة فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يَزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلَ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ، قَالُوْا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يفطرُ الصَّائِمُ فَقَالَ : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةَ مَاءٍ أَوْ مَذقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ، وَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ، : خِصْلَتَيْنِ تَرْضْوَنِ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخِصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخِصْلَتَانِ اللَّتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَ تَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ أَشْبَعَ فِيْهِ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ.
Artinya:
" Wahai manusia, sunguh telah dekat kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan, bulan yang mana Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu, dan shalat (tarawih) di malamnya sebagai sunah. Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan (amalan sunnah), maka pahalanya seperti dia melakukan amalan fardhu di bulan-bulan yang lain. Barangsiapa melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka pahalanya seperti telah melakukan 70 amalan fardhu di bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran dan balasan atas kesabaran adalah surga, bulan ini merupakan bulan kedermawanan dan simpati (satu rasa) terhadap sesama. Dan bulan dimana rizki orang-orang yang beriman ditambah. Barang siapa memberi makan (untuk berbuka) orang yang berpuasa maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan dia mendapatkan pahala yang sama sebagaimana yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa .
Mereka (para sahabat) berkata : "Wahai Rasulullah! tidak semua dari kami mempunyai sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka."
Rasulullah menjawab: "Allah akan memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau setetes susu". Inilah bulan yang permulaannya (sepuluh hari pertama) Allah menurunkan rahmat, yang pertengahannya (sepuluh hari pertengahan) Allah memberikan ampunan, dan yang terakhirnya (sepuluh hari terakhir) Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka . Barangsiapa yang meringankan hamba sahayanya di bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Dan perbanyaklah melakukan empat hal di bulan ini, yang dua hal dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu syahadah (Laailaaha illallaah) dan beristighfar kepada Allah, dan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu mohonlah kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka . Dan barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) dimana dengan sekali minum ia tidak akan merasakan haus sehingga ia memasuki surga ".


Sunday, June 23, 2013

Untuk sahabat-sahabatku.........
ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH
Dalam rangkang menyambut Ramadhan saya mengucapkan:
ALLAHUMMA BARIKLANA FI RAJAB WA SYA'BAN WA BALIGHNA RAMADHAN
(Ya Allah, berikanlah bulan Rajab dan Sya'ban(ini sdh kesampaian) dan sampaikan kami ke Ramadhan,amin)