Saturday, July 6, 2013

MARHABAN YA RAMADHAN



MARHABAN YA RAMADHAN
PUASA DAN KESEHATAN
(bagian I)
Alhamdullih kita sudah di penghujung bulan Sya’ban dan sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan. Bersama ini saya inginnberbagi tulisan yang tahun lalu sudah saya posting namun karena sama momentumnya ya saya pikir nggak masalah.

Semua ummat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita, ada yang menyambutnya dengan pendekatan acara-acara sosial-budaya, namun tak sedikit pula yang menyambutnya dengan aktivitas-aktivitas yang dipilih dengan ketat kesesuaiannya dengan syariah.
Ada yang menyambutnya dengan karnaval dengan melibatkan berbagai kalangan, dari anak-anak sampai dengan orang dewasa berkeliling disekitar lingkungannya bahkan sampai keliling kota dengan atraksi-atraksi budaya dan membagikan selebaran aneka penjelasan praktis tentang Ramadhan. Ada yang menyambut dengan melakukan bersih-bersih lingkungan dan tempat-tempat ibadah.
Ada pula yang melakukannya dengan ziyaroh kubur, baik dilakukan kepada ahlul kubur secara umum atau sekalian dengan ahlul kubur yang masih family (sanak- saudara). Untuk wilayah tertentu dilakukan secara bersama-sama, dengan dilakukan terlebih dahulu pembersihan makam secara gotong-royong, yang kemudiannya dilanjutkan dengan makan-makan bersama yang sudah dipersiapkan dari rumah-masing-masing. Dan inilah yang dikenal dengan budaya ‘Nyadran’ yang dilakukan kebanyakan di pulau Jawa.
Banyak juga yang menyambutnya dengan melakukan bazar murah, yang dimaksudkan membantu meringankan kaum duafa agar dapat membeli bahan-bahan pokok yang melambung saat menjelang Ramadhan. Karena bersamaan dengan liburan sekolah juga dilakukan dengan khitanan massal, sebagai upaya juga meringankan kaum duafa untuk menyunatkan anaknya karena biayanya juga cukup mahal bila dilakukan sendiri.
Ada juga yang melakukan penyambutan Ramadhan yang kemudian dikenal sebagai Tarhib Ramadhan, dengan melakukan kajian-kajian keilmuan tentang Fiqh Shaum yang dilakukan di masjid-masjid umum maupun perkantoran dan seminar atau tabligh akbar. Juga dilakukan melalui media-media elektronik (TV dan Radio), media cetak dan media social yang sedang booming dikalangan muda Islam di seluruh dunia. Kemudahan tehnologi informasi memudahkan melakukan komunikasi diseluruh dunia dengan konten-konten dakwan, baik melaui BBM, twitter, blog, website, sms dan segala hal yang berbau soc-med, dan sarana ini pun luar biasa digunakan untuk media dakwah khususnya tentang masalah shaum Ramadhanan.
Aktivitas-aktivitas tersebut di atas, kesemuanya sesungguhnya dalam kerangka menyambut Ramadhan dan mensyiarkan puasa Ramadhan yang sebentar lagi akan datang. Maka, bersiap-siaplah wahai kaum muslimin dimanapun anda berada untuk menyambutnya dengan bekal kesiapan fisik, ruhi dan ilmu, sehingga pelaksanaan Ramadhan kali ini bisa lebih bermakna. Aktivitas-aktivitas tersebut juga dalam kerangka ice-breaking menjelang Ramadhan agar kaum Muslimin menyambutnya dengan suka cita tanpa terbebani dengan adanya shaum ramadhan ini, sebagaimana hal ini juga dilakukan Rasulullah di akhir sya’ban menjelang ramadhan;
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasai dari Abu Hurairah Radliallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggembirakan para sahabat dengan sabdanya:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ )رواه أحمد و النسائى)
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah memerintahkan berpuasa di dalamnya. Dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surge, dikuci segala pintu neraka dan dibelenggu segala syetan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti telah diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR. Ahmad dan An-Nasai)
Selanjutnya jika Ramadhan datang Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat dengan sabdanya:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًابِهِ وَ أَهْلاً، جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِاْلبَرَكَاتِ فَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ زَائِرِ هُوَ اَتِ (رواه الطبرانى)
“Telah datang bulan Ramadhan kepadamu, penghulu semua bulan, sampaikanlah ucapan selamat dating kepadanya. Telah dating bulan puasa yang membawa segala keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang dating itu.” (HR. At-Thabrani)

KHUTBAH RASULULLAH MENYAMBUT RAMADHAN
Berikut  disampaikan khutbah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di hari terakhir bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan, hadits ini riwayatnya lemah namun teriwayatkan lebih dari 25 riwayat, dan pada makna-makna kalimatnya didukung oleh hadits-hadits shahih, maka pada hakikatnya meskipun hadits ini riwayatnya lemah namun merupakan perpaduan hadits-hadits shahih yang terpecah, dan riwayat diatas merupakan riwayat yang merangkum kesemuanya. Maka berikut ini khutbah beliau di akhir bulan Sya'ban seraya menyambut bulan Ramadhan :
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخِصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَة فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يَزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلَ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ، قَالُوْا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يفطرُ الصَّائِمُ فَقَالَ : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةَ مَاءٍ أَوْ مَذقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ، وَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ، : خِصْلَتَيْنِ تَرْضْوَنِ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخِصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخِصْلَتَانِ اللَّتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَ تَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ أَشْبَعَ فِيْهِ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ.
Artinya:
" Wahai manusia, sunguh telah dekat kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan, bulan yang mana Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu, dan shalat (tarawih) di malamnya sebagai sunah. Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan (amalan sunnah), maka pahalanya seperti dia melakukan amalan fardhu di bulan-bulan yang lain. Barangsiapa melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka pahalanya seperti telah melakukan 70 amalan fardhu di bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran dan balasan atas kesabaran adalah surga, bulan ini merupakan bulan kedermawanan dan simpati (satu rasa) terhadap sesama. Dan bulan dimana rizki orang-orang yang beriman ditambah. Barang siapa memberi makan (untuk berbuka) orang yang berpuasa maka baginya pengampunan atas dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan dia mendapatkan pahala yang sama sebagaimana yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa .
Mereka (para sahabat) berkata : "Wahai Rasulullah! tidak semua dari kami mempunyai sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka."
Rasulullah menjawab: "Allah akan memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau setetes susu". Inilah bulan yang permulaannya (sepuluh hari pertama) Allah menurunkan rahmat, yang pertengahannya (sepuluh hari pertengahan) Allah memberikan ampunan, dan yang terakhirnya (sepuluh hari terakhir) Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka . Barangsiapa yang meringankan hamba sahayanya di bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Dan perbanyaklah melakukan empat hal di bulan ini, yang dua hal dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu syahadah (Laailaaha illallaah) dan beristighfar kepada Allah, dan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu mohonlah kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka . Dan barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) dimana dengan sekali minum ia tidak akan merasakan haus sehingga ia memasuki surga ".